Kajian Surau, Rahasia Kebal Pendekar Silat Minang

Silat (silek) tradisional Minangkabau tidak hanya menyajikan keindahan gerakan, tapi juga mempu membuat adrenalin penonton turun naik saat ditampilkan. Bahkan, kekebalan pendekar yang dipertontonkan kerap kali bikin penasaran. Jambore Silat Minang Internasional yang ditabuh di Nagari Talang Babungo, Kabupaten Solok, Selasa (20/08/2013) kemarin, banyak hal, mungkin irasional yang ditampilkan oleh para pendekar.
Misalnya tari piring di atas beling atau menaiki tangga yang anaknya terdiri dari parang yang sudah diasah tajam. Itu tidak hanya terjadi dalam tari atau pertunjukan, tapi juga bisa dalam kehidupan sehari-hari.
Dabuih, istilah pertunjukan seni tradisional Minang yang mengunakan barang-barang berbahaya seperti api, beling, besi dan lainnya. mampu memukau warga negara asing. Tidak hanya itu, mereka juga dilibatkan dalam pertunjukan berbahaya itu.
Pantauan ranahberita.com, peserta yang hadir dan semua peserta internasional ikut memanjat tangga dengan menginjak parang tajam di tiap jenjangnya. Selain itu mereka juga menginjakkan kaki di beling yang digunakan anak tari piring.
Hasilnya, kaki mereka baik-baik saja. Pertunjukan itu dituntun oleh seorang guru Silat dari perguruan Singo Putiah dari Nagari Talang Syamsuardi Rajo Bilang.
Syamsuardi menjelaskan, mereka bisa selamat dalam pertunjukan itu jika didampingi. Karena, untuk sampai ditahap itu, perlu mengaji sampai menemukan hakikat. Syamsuardi telah melakukannya.
“Kalau mereka naik tangga dari parang itu didekat saya, insya Allah aman-aman saja,” katanya kepada ranahberita.com, Selasa (20/08/2013).
Semua orang, kata Syamsuardi bisa menguasai ilmu tersebut. Caranya, harus mengikuti pengajian Tarekat. Dia mengikuti pengajian tersebut di salah satu surau di kampungnya.
Untuk bisa kebal dari benda-benda tajam seperti yang disebutkan di atas, harus mengaji asal usul benda itu. “Misalnya besi, dikaji dulu asal usul besi itu terbuat dari apa, untuk apa diciptakan dan segala unsur yang terkandung di dalamnya. Karena semuanya itu ada hakikatnya,” jelas pria berambut putih tersebut.
Sebelum sampai pada hakikat itu, ada beberapa tingkatan kajian yang harus dilewati. Yakni mengaji dasar, mencari surah dan mencari paham.
Mengaji dasar adalah menguasai ilmu-ilmu agama dasar. Mencari surah merupakan pengkajian terhadap asal-usul seperti besi, kaca dan apapun yang ada di dunia ini.
“Kalau semua sudah kita ketahui asal usulnya, atas kehendak Allah semua yang ada di bumi ini akan mengalah kepada kita,” ujar Syamsuardi.
Mencari paham sama dengan mencari ilmu. Maksudnya menyesuaikan ilmu apa yang cocok untuk satu permasalahan. Kalau itu sudah dikuasai, tinggal mengamalkannya.
“Menguasainya tidak akan memakan waktu melebihi satu tahun. Syaratnya ada keinginan dan keyakinan yang kuat. Selain itu taat beribadah dan berpegang teguh pada Quran dan Hadits. Kalau selain itu, kami tidak akan memberikannya,” tambah Syamsuardi

0 Response to "Kajian Surau, Rahasia Kebal Pendekar Silat Minang"

Posting Komentar